LAUNCHING KAMPUNG BERKAH KALURAHAN KARANGSARI
Operator Desa 18 Juni 2025 09:25:05 WIB
Karangsari, 18 Juli 2025 (SIDA SAMEKTA) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Gunungkidul resmi Launching program Kampung Berkah di Kalurahan Karangsari, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul
Hadir Dalam Launcing Kampung Berkah adalah Bupati Gunungkidul Beserta jajaran Forkompimda Kabupaten Gunungkidul, Kepala OPD Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Ketua Baznas D.I Yogyakarta, Panewu Semin Beserta jajaran Forkompimkap Kapanewon semin, dan Seluruh Tamu Undangan.
Dalam Sambutanya, Ketua Baznas Kabupaten Gunungkidul menyampaikan bahwa Kampung Berkah merupakan bentuk optimalisasi pemanfaatan zakat, infak, dan sedekah yang tidak hanya menyentuh aspek ekonomi, tapi juga sosial dan spiritual.
“Baznas saat ini berfokus pada aktivitas pengentasan kemiskinan. Kampung Berkah menyasar pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan, dan penguatan spiritual. Harapannya, ada peningkatan ketakwaan dan kemandirian warga yang berkelanjutan,”
Salah satu potensi lokal yang akan digarap adalah komoditas gembili, tanaman umbi-umbian yang tidak disukai oleh hama monyet ekor panjang. Baznas mendorong warga untuk mengolah gembili menjadi produk turunan seperti tepung dan bahan roti.
“Kita akan bantu pengembangan pertanian gembili. Sekarang baru 30 KK yang menanam, ke depan kita genjot agar bisa jadi unggulan. Ini juga solusi atas ancaman hama monyet yang menyerang tanaman lain,” jelasnya.
Selain pertanian, Baznas juga memberikan bantuan untuk pengelolaan air bersih Reverse Osmosis (RO) yang sudah memiliki kapitalisasi tinggi. Untuk mendukung distribusi, Baznas menyerahkan satu unit kendaraan roda tiga (tosa). Program ini juga akan dikembangkan bersama Baznas RI, Baznas DIY, dan perguruan tinggi seperti UGM.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengungkapkan bahwa zakat yang terkumpul di Gunungkidul berasal dari para ASN dan pengusaha lokal, dengan nilai mencapai Rp8 miliar. Dana ini tidak hanya digunakan untuk bedah rumah dan jambanisasi, tapi juga menyasar warga yang hidup sendiri, difabel, serta masyarakat dengan kategori kemiskinan ekstrem.
“Gunungkidul masih punya 16.548 rumah tidak layak huni. Kita minta Bappeda identifikasi mana yang paling ekstrem, agar ditangani melalui zakat, CSR, dan utamanya dana Baznas,” tegasnya.
Ia juga menyoroti kondisi gizi balita di Gunungkidul yang memprihatinkan. Hampir 4.000 bayi tercatat memiliki pertumbuhan yang lambat, sehingga Bupati meminta agar Baznas bisa terintegrasi dengan data kemiskinan dan stunting yang ada di Bappeda.
"Saya minta baznas untuk amanah, transparan dan profesional dalam pengelolaan zakat ini,agar manfaatnya lebih luas dan tepat sasaran" tegas Bupati
Program Kampung Berkah diharapkan tidak hanya berhenti pada pemberian bantuan, tetapi menjadi inisiatif berkelanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta.
Dengan peluncuran di Karangsari, Baznas Gunungkidul menegaskan komitmennya untuk memperluas cakupan Kampung Berkah ke wilayah lain dengan mengusung nilai-nilai zakat yang produktif, amanah, dan berkelanjutan.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |