KABEH BAKALE MATI.... ORASAH BUNUH DIRI
Operator Desa 30 Oktober 2018 08:55:53 WIB
Kita sering tidak habis pikir mengapa orang yang memiliki harta dan ketenaran justru merasa depresi dan akhirnya nekat bunuh diri.
Apa penyebabnya?
Apakah ada ciri-ciri orang yang berpotensi bunuh diri?
Bunuh diri bukanlah penyakit mental, namun biasanya adalah potensi hasil dari penyakit mental yang serius, yang dapat meliputi depresi, kelainan bipolar, stres, kegelisahan, atau gangguan post-trauma.
Mewaspadai diri terhadap gejala umum bunuh diri dapat membantu kita menghindari konsekuensi yang buruk dan mengetahui akar penyebab perasaan ingin bunuh diri.
1. Merasa tidak punya harapan Hal ini adalah gejala paling umum pada orang-orang yang menderita depresi. Orang-orang yang memikirkan tentang bunuh diri sering merasa terjebak atau tidak memiliki harapan terhadap suatu situasi. Tidak adanya harapan dapat menyebabkan seseorang memiliki perasaan negatif terhadap kondisi saat ini dan bahkan ekspektasi terhadap masa mendatang.
2. Perasaan sedih dan moody yang ekstrem Memiliki mood swings, yaitu merasa senang secara ekstrem dan sedih secara mendalam pada keesokan harinya. Menghadapi kesedihan pada waktu yang berkepanjangan dapat membuat stres. Kesedihan yang berlebihan adalah penyebab utama kencenderungan untuk bunuh diri
3. Masalah tidur Tidur adalah salah satu cara otak untuk memperbaiki kerusakan dan melancarkan fungsi. Orang yang mengalami masalah tidur secara berkepanjangan dapat mengalami cedera pada otak yang tidak dapat diperbaiki. Tidak dapat tidur adalah salah satu risiko berbahaya yang terkait dengan rasa ingin bunuh diri.
4. Perubahan pada kepribadian dan penampilan Perubahan pada perilaku dan penampilan adalah tanda-tanda yang terlihat pada orang yang memikirkan bunuh diri, seperti berbicara dengan pelan, makan berlebih, tertarik dengan kematian atau kekerasan. Orang ini juga tidak memperhatikan penampilan mereka yang berdampak buruk. Beberapa orang mengalami perubahan pada rutinitas, seperti pola makan atau tidur.
5. Perasaan terisolasi Orang-orang yang berencana untuk bunuh diri tidak ingin berinteraksi dengan keluarga atau teman. Mereka menarik diri dari kontak sosial dan ingin sendirian. Mereka biasanya memilih untuk tinggal sendirian dan menghindari aktivitas publik. Selain itu, mereka juga kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulu mereka senangi.
6. Perilaku menyakiti diri sendiri Mereka mulai memiliki perilaku yang berpotensi bahaya, seperti penggunaan alkohol atau obat-obatan berlebih, berkendara dengan sembarangan, atau terlibat dalam hubungan seks yang tidak aman. Mereka tampak tidak peduli terhadap keselamatan mereka atau tidak lagi menghargai hidup mereka.
7. Pikiran ingin bunuh diri Kebanyakan orang yang berpikir untuk bunuh diri memberikan tanda-tanda pada teman atau keluarga, seperti mengucapkan salam perpisahan pada orang-orang seperti mereka tidak akan bertemu lagi. Mereka juga dapat mengulangi kalimat-kalimat seperti “saya ingin bunuh diri saja”, “andai saya mati saja” atau “andai saya tidak pernah dilahirkan”. Mereka dapat mempersiapkan kematian mereka, seperti membeli pistol atau mengumpulkan obat-obatan, atau memberikan benda kepunyaan mereka, atau terlibat dalam masalah agar tidak ditemukan penjelasan yang logis terhadap bunuh diri.
Kita sering tidak habis pikir mengapa orang yang memiliki harta dan ketenaran justru merasa depresi dan akhirnya nekat bunuh diri.
Apa penyebabnya?
Apakah ada ciri-ciri orang yang berpotensi bunuh diri?
Bunuh diri bukanlah penyakit mental, namun biasanya adalah potensi hasil dari penyakit mental yang serius, yang dapat meliputi depresi, kelainan bipolar, stres, kegelisahan, atau gangguan post-trauma.
Mewaspadai diri terhadap gejala umum bunuh diri dapat membantu kita menghindari konsekuensi yang buruk dan mengetahui akar penyebab perasaan ingin bunuh diri.
1. Merasa tidak punya harapan Hal ini adalah gejala paling umum pada orang-orang yang menderita depresi. Orang-orang yang memikirkan tentang bunuh diri sering merasa terjebak atau tidak memiliki harapan terhadap suatu situasi. Tidak adanya harapan dapat menyebabkan seseorang memiliki perasaan negatif terhadap kondisi saat ini dan bahkan ekspektasi terhadap masa mendatang.
2. Perasaan sedih dan moody yang ekstrem Memiliki mood swings, yaitu merasa senang secara ekstrem dan sedih secara mendalam pada keesokan harinya. Menghadapi kesedihan pada waktu yang berkepanjangan dapat membuat stres. Kesedihan yang berlebihan adalah penyebab utama kencenderungan untuk bunuh diri
3. Masalah tidur Tidur adalah salah satu cara otak untuk memperbaiki kerusakan dan melancarkan fungsi. Orang yang mengalami masalah tidur secara berkepanjangan dapat mengalami cedera pada otak yang tidak dapat diperbaiki. Tidak dapat tidur adalah salah satu risiko berbahaya yang terkait dengan rasa ingin bunuh diri.
4. Perubahan pada kepribadian dan penampilan Perubahan pada perilaku dan penampilan adalah tanda-tanda yang terlihat pada orang yang memikirkan bunuh diri, seperti berbicara dengan pelan, makan berlebih, tertarik dengan kematian atau kekerasan. Orang ini juga tidak memperhatikan penampilan mereka yang berdampak buruk. Beberapa orang mengalami perubahan pada rutinitas, seperti pola makan atau tidur.
5. Perasaan terisolasi Orang-orang yang berencana untuk bunuh diri tidak ingin berinteraksi dengan keluarga atau teman. Mereka menarik diri dari kontak sosial dan ingin sendirian. Mereka biasanya memilih untuk tinggal sendirian dan menghindari aktivitas publik. Selain itu, mereka juga kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulu mereka senangi.
6. Perilaku menyakiti diri sendiri Mereka mulai memiliki perilaku yang berpotensi bahaya, seperti penggunaan alkohol atau obat-obatan berlebih, berkendara dengan sembarangan, atau terlibat dalam hubungan seks yang tidak aman. Mereka tampak tidak peduli terhadap keselamatan mereka atau tidak lagi menghargai hidup mereka.
7. Pikiran ingin bunuh diri Kebanyakan orang yang berpikir untuk bunuh diri memberikan tanda-tanda pada teman atau keluarga, seperti mengucapkan salam perpisahan pada orang-orang seperti mereka tidak akan bertemu lagi. Mereka juga dapat mengulangi kalimat-kalimat seperti “saya ingin bunuh diri saja”, “andai saya mati saja” atau “andai saya tidak pernah dilahirkan”. Mereka dapat mempersiapkan kematian mereka, seperti membeli pistol atau mengumpulkan obat-obatan, atau memberikan benda kepunyaan mereka, atau terlibat dalam masalah agar tidak ditemukan penjelasan yang logis terhadap bunuh diri.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |